FenomenologiAlfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial Jurnal. ILMU KOMUNIKASI VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2005: 79-94 Nye, Joseph S. Jr. (2010). The Information Revolution and American Soft Power. Asia-Pacific Review 9:1, 60-76, DOI: 0.1080/13439000220141596 Otmazgin, Nissim Kadosh. (2012).
Makalah ini mencoba mendeskripsikan apa itu ilmu komunikasi. Dimulai dari pertanyaan tentang komunikasi, diteruskan dengan uraian-uraian mengenai definisi dari para pakar. Kemudian dilanjutkan dengan fungsi komunikasi dalam kehidupan manisia. kemudian dikupas mengenai bentuk komunikasi verbal dan komunikasi bukan verbal. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 0 MEMAHAMI ILMU KOMUNIKASI MAKALAH Drs. Muhammad Takari, Dosen Pengajian Media dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara TANJUNGBALAI ASAHAN 5 MARET 2019 Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 1 MEMAHAMI ILMU KOMUNIKASI Drs. Muhammad Takari, Dosen Pengajian Media dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Apa itu Komunikasi? Istilah komunikasi berasal dari kata communication dalam bahasa Inggris, yang berasal dari bahasa Latin communis, yang secara harfiah membawa maksud yang sama. Aktivitas komunikasi sebenarnya adalah mencari satu kesamaan antara seorang dengan seorang yang lainnya. Seseorang mencoba menimbulkan apa yang ada di dalam diri dan mencari kesamaan dengan diri orang lain, yang terlibat dalam proses komunikasi. Gagasan, kepercayaan, nilai-nilai sosial, dan lainnya, dilafalkan kepada orang lain dengan tujuan mencari kesamaan Ensiklopedia Malaysiana, 1996202. Menurut Gordon dalam Encyclopaedia Britanica 2007, komunikasi adalah the exchange of meanings between individuals through a common system of symbols, artinya adalah pertukaran makna-makna antara individu melalui sebuah sistem umum yang berbentuk simbol-simbol. Dalam Wikipedia Indonesia 2007 dikonsepkan bahwa komunikasi ialah proses pemindahan informasi melalui sistem simbol yang sama. Komunikasi juga salah satu disiplin akademik. Definisi komunikasi ialah “suatu proses perpindahan informasi, perasaan, ide, dan pikiran seseorang individu kepada individu atau sekelompok individu yang lain.” Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, maka komunikasi masih bisa dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan atau menunjukkan sikap tertentu. Misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa bukan lisan atau bahasa isyarat. Seterusnya komunikasi ini memiliki bentuk. Manusia berkomunikasi untuk saling memberikan pengetahuan dan pengalaman. Bentuk biasa komunikasi manusia ialah percakapan, bahasa isyarat, penulisan, sikap, dan broadcasting aktivitas dalam dunia radio. Komunikasi bisa berbentuk interaktif, transaktif, disengaja atau tidak disengaja. Ia juga bisa jadi komunikasi lisan, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Menurut Frank 1970201-210 komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Komponen-komponen tersebut antara lain seperti yang dijelaskan berikut. a Pengirim atau komunikator sender adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. b Penerima atau komunikate receiver adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. c Pesan message adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. d Tindak balas feedback adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi yang disampaikannya. Proses komunikasi secara ringkas adalah sebagai berikut. a Komunikator sender yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. b Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun melalui simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. c Pesan message itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telefon, surat, e-mail,1 atau media lainnya. d Komunikan receiver menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi 1Setelah ditemukannya teknologi komputer dan internet, maka manusia di dunia sudah mulai mengirim surat sesama mereka melalui dunia maya ini. Pertama, seseorang membuka e-mail electronic mail atau surat elektronik dengan cara-cara tertentu, seperti mengetik nama dan kata kunci password. Selepas itu, ia dapat menulis surat elektronik dan mengirimkan kepada rakan e-mailnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan internet dunia menyediakan ruang untuk pengguna e-mail, sama ada yang bebas biaya mahupun yang meminta biaya. Di antara perusahaan itu adalah yahoo, msn, gmail, atau juga kini bermunculan berbagai instansi yang bisa membuat e-mail sendiri. Perkembangan di dunia maya ini, telah pula menyediakan perangkat-perangkat yang bisa membuat laman web atau blog web. Sehingga dengan mudah setiap pengguna internet bisa melihat laman-laman web di seluruh dunia, dengan menggunakan enjin pencari laman web seperti google. Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 2 pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak. e Komunikan memberikan tindak balas feedback atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Selain itu, menurut Kamus Ensiklopedia, arti komunikasi ialah perhubungan antara makhluk dengan makhluk — atau manusia dengan manusia secara langsung atau dengan menggunakan perantaraan Kamus Ensiklopedia, 1997469-470. Makhluk yang dimaksud oleh kamus ini adalah hewan dengan berbagai spesiesnya. Dalam konteks sejarah Islam, manusia memang bisa berkomunikasi dengan manusia, itupun terikat oleh bahasa yang sama, atau seorang manusia akan bisa berkomunikasi dengan manusia atau kumpulan manusia lain, jika ia dapat melakukan aktivitas verbal dalam bahasa yang sama. Selain itu manusia juga bisa berkomunikasi dengan hewan atau makhluk-makhluk ghaib ciptaan Allah, seperti malaikat, jin, syaitan dan lainnya. Contoh manusia yang bisa berkomunikasi dengan hewan dan jin adalah Nabi Sulaiman. Rasulullah Muhammad SAW juga bisa berkomunikasi dengan malaikat dan juga iblis. Lebih jauh lagi, komunikasi bisa didefinisikan sebagai aktivitas bersimbol — yaitu baik individu maupun kelompok yang terlibat menginterpretasi menafsirkan dan mempengaruhi dunia sosialnya. Di sisi lain, komunikasi juga dianggap sebagai satu perkongsian informasi dan makna antara dua orang atau lebih. Secara umum, komunikasi ialah proses penghantaran, penerimaan dan pertukaran informasi, pendapat atau ide melalui tulisan, percakapan atau imaji visual atau mana-mana kombinasi ketiga-tiga unsur tersebut — agar bahan yang dikomunikasikan difahami dengan jelas oleh mereka yang terlibat dalam komunikasi itu Abdullah, 19988-9. Biasanya manusia melakukan interaksi sesama mereka. Contohnya antara satu kelompok dengan kelompok yang lain atau antara satu organisasi dengan organisasi yang lain pula. Mereka berhubungan melaui pengiriman dan penerimaan pesan secara lisan ataupun bukan lisan. Lazimnya bahan dasar dalam komunikasi ialah pesan yang berbentuk lisan dan juga bukan lisan. Pada saat dua orang atau lebih terlibat dalam proses penerimaan dan pengiriman pesan, mereka menanggap dan kemudian menafsirkan pesan itu. Jika seandainya mereka berhasil dan mendapat suatu terjemahan yang sekata atau sama dalam perkongsian maknanya, ini bererti satu proses komunikasi yang berkesan telah berlaku. Atau dengan kata lain, pesan yang hendak disampaikan kepada penerima itu telah dapat diterima, dianalisis dan dipahami oleh penerimanya serta dia juga berjaya memberikan balasan, makna yang sekata, kepada pengirimnya. Manusia berkomunikasi tidak saja menggunakan bahasa lisan dan tulisan, tetapi juga dengan isyarat dalam bentuk gerak-gerik badan dan kelakuan. Mimik muka, senyum dan ketawa, gerak tangan, gerak bahu, kepala, termasuk perubahan roman muka semuanya mengandung makna dan menjadi cara berkomunikasi, menyampaikan maksud, idea, informasi dan perasaan Idid, 19788. Bentuk komunikasi seperti ini sering disebut komunikasi bukan lisan atau nonverbal. Komunikasi manusia telah mulai diberi perhatian oleh sarjana sejak dimulainya penelitian intelektual. Salah satu analisis awal tentang keadaan alamiah serta kepentingan komunikasi dalam kehidupan telah diterbitkan oleh John Locke pada tahun 1960. Dalam teorinya, Locke menggambarkan hubungan antara perkataan makna tersirat dan peranan bahasa sebagai asas pikiran masyarakat. Menurut Locke dalam pikiran kita terdapat kaitan langsung dengan bahasa. Tuhan bukan saja menciptakan manusia menjadi makhluk sosial yang mempunyai kecenderungan untuk bersahabat sesama manusia, tetapi manusia juga dilengkapi dengan bahasa. Bahasa menjadi alat penting dan pengikat umum masyarakat. Manusia secara alamiah dilengkapi dengan organ yang begitu sesuai untuk merangkai bunyi yang dikeluarkan yaitu kata-kata. Namun bunyi ini saja tidak cukup untuk menghasilkan bahasa, burung tiung dan beberapa jenis burung lain juga mengeluarkan bunyi, tetapi belum bisa menghasilkan bahasa. Selain dari menghasilkan bunyi, adalah perlu bagi seseorang menggunakan bunyi ini sebagai isyarat gambaran dalam dan menjadikannya sebagai gambaran ide di dalam pikiran, yang mungkin diketahui oleh orang lain dan Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 3 pandangan seseorang itu dapat disalurkan dari seorang kepada orang lain Locke, 1975402. Komunikasi bisa digunakan untuk membebaskan, mengungkung, menciptakan, memusnahkan, memperbaiki kualitas kehidupan di dunia dan untuk melenyapkannya. Komunikasi adalah proses mendefinisikan diri dan juga cara kita mengenali diri. Komunikasi dapat membuat kita mengenal orang lain dan dikenali oleh mereka. Komunikasi mendorong manusia untuk hidup secara berkelompok, alat kerjasama, dan penyelarasan sosial yang universal. Komunikasi adalah faktor penting dalam mencapai keberhasilan ekonomi dan pekerjaan. Komunikasi memberdayakan kita memerintah diri kita dan menjalankan tanggung jawab. Dengannya kita dapat menyampaikan informasi dari seseorang kepada yang lain dan dari generasi kepada generasi lain. Inilah ciri yang paling membedakan kita dari makhluk lain di dunia McAuley, 19922. Menurut De Fleur 1988157 komunikasi manusia dan kesan tingkah lakunya telah dikaji dalam berbagai bidang. Hasil penelitian disiplin ilmu telah membantu kita menyimpulkan bahwa komunikasi manusia harus ditinjau berdasarkan lima perspektif 1 komunikasi adalah proses semantik, yang bergantung kepada simbol dan peraturan yang digunakan untuk dipilih oleh komunitas bahasa berkenaan; 2 komunikasi adalah proses neurobiologi melalui makna-makna untuk sesuatu simbol tertentu direkam dalam fungsi ingatan individu, oleh karena itu sistem syaraf memainkan peranan penting menyimpan dan memulihkan pengalaman makna internal; 3 komunikasi adalah proses psikologi, makna perkataan dan simbol kepada seseorang individu diperoleh melalui pembelajaran. Makna demikian memainkan peranan penting untuk menganggap dunia dan memberi gerak balasan; 4 komunikasi manusia adalah proses budaya, bahasa merupakan satu set konvensi budaya, bahasa dalam masyarakat di dunia ini adalah suatu kumpulan sikap, tingkah laku, simbol, dan persiapan bersama atau penafsiran yang disetujui bersama; 5 komunikasi adalah proses sosial, ia adalah cara utama manusia berinteraksi dengan lebih bermakna. Terdapat tiga unsur penting dalam perlakuan komunikasi. Tiga unsur itu adalah komunikator penutur, pesan serta penerima, dan tujuan komunikasi. Tujuan ini lebih bersifat untuk mempengaruhi atau menunjuk khalayak dengan cara yang dianggap sesuai oleh komunikator. Minat dalam komunikasi bisa dirangsang oleh kemajuan dalam sains dan teknologi, yang secara alamiah akan mengakibatkan usaha-usaha komunikasi dalam kebudayaan manusia. Di antara contoh awal dan sangat dramatis adalah penemuan teknologi di bidang telegraf dan telefon, yang kemudian diikuti oleh teknologi radio wireless nirkabel dan telefoto. Begitu pula perkembangan surat kabar populer dan periodik, radio, gambar bergerak dan televisi, serta berbagai inovasi kebudayaan yang akhirnya memajukan secara efisien dan memberikan pengaruh densitas komunikasi antara sekumpulan kecil individu dan populasi yang besar. Media ini merespons pertumbuhan dan kekuatan sosial terhadap sebuah fenomena baru yaitu komunikasi massa. Bahkan masa kini di dua dasawarsa awal milenium, ditandai dengan munculnya Revolusi Industri yang ditandai dengan semakin masifnya penggunaan internet bagi kepntingan manusia, yang menggantikan pekerjaan manual manusia. Demikian pula di bidang komunikasi dan informasi. Sejak dekade 1920-an pertumbuhan teknologi komunikasi telah menarik perhatian para spesialis yang berusaha memisahkan komunikasi sebagai sebuah bidang kajian sendiri. Para psikolog, dalam konteks kajian perilaku dan pikiran manusia, telah mengembangkan konsep-konsep komunikasi yang digunakan untuk investigasinya, begitu pula dengan bentuk-bentuk terapinya. Para ilmuwan sosial mengidentifikasikan berbagai bentuk komunikasi melalui mitos,2 gaya hidup, dan lebih jauh lagi tradisi-tradisi yang dilalui dari satu generasi ke generasi 2Mitos myth adala bahagian dari folklor cerita rakyat. Dari bentuk atau genre folklor, yang paling banyak diteliti para ahli folklor adalah ceritera prosa rakyat. Menurut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapt dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu 1 mite myth, 2 legenda legend dan 3 dongeng folktale. Mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya ceritera. Mite ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci—namun legenda ditokohi oleh manusia, meski kadangkala memiliki sifat-sifat luar biasa, dan sering juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal sekarang, waktu terjadinya belum begitu lama. Dogeng pula Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 4 atau dari satu segmen masyarakat ke masyarakat lainnya. Para ilmuwan politik dan ekonomi telah megakui bahwa berbagai tipe komunikasi memberikan keteraturan dalam susunan sosial. Di bawah dorongan teknologi baru, khususnya komputer dengan kecepatan tinggi, para ahli matematika dan insinyur telah mencuba menentukan dan mengukur komponen-komponen dari informasi yang diomunikasikan dan mengembangkan metode-metode untuk memindahkan berbagai tipe pesan ke dalam bentuk kuantitas atau jumlah, baik prosedur maupun instrumennya. Begitu pula sejumlah frase pertanyan yang berbeda telah dikemukakan oleh para seniman, arsitek, tukang kayu dan besi, dan berbagai minat yang tampaknya dipengaruhi oleh berbagai tipe komunikasi. Beberapa peneliti, bekerja dengan perhatian yang relevan dengan disiplin ilmunya, juga menggemari teori-teori atau hukum keilmuan yang berkaitan dengan komunikasi. Dekade 1960-an, seorang guru berkebangsaan Kanada, Marshall McLuhan, menjelaskan minatnya dalam lapangan komunikasi untuk melihat apa yang diasosiasikan dengan psikologi kontemporer dan fenomena sosiologi, dengan media yang dipakai pada kebudayaan modern. McLuhan selalu mengulang gagasan, “medium adalah pesan,” yang merangsang para pembuat film, fotografer, seniman dan lainnya, yang mengadopsi gagsan McLuhan bahwa masyarakat kontemporer telah bergerak atau sedang bergerak dari sebuah “print culture” kebudayaan yang dicetak kepada “visual culture” kebudayaan visual atau tampak. Bentuk-bentuk kebudayaan yang sangat dipengaruhi gagasan MacLuhan dan para pengikutnya selalu dihubungkan dengan peralatan teknologi — seperti gambar bergerak, televisi, dan rekaman suara. Di akhir abad ke-20 fokus dan perhatian utama dalam komunikasi, yang menurut gagasan McLuhan meliputi 1 industri komunikasi massa, masyarakat yang melakukannya, dan akibat-akibat yang timbul bagi audiensnya, 2 komunikasi persuasif dan penggunaan teknologi untuk mempengaruhi keberadaan manusia; 3 proses komunikasi interpersonal sebagai mediator informasi; 4 dinamika lisan dan bukan lisan dan kemungkinan-kemungkinan ekstrasensori dalam komunikasi antara individu; 5 persepsi berbagai jenis komunikasi; 6 penggunaan teknologi komunikasi untuk tujuan-tujuan sosial dan kesenian artistik, termasuk pendidikan di dalam dan luar sekolah, dan 7 perkembangan kritik yang relevan untuk bakat artistik dalam teknologi komunikasi modern. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebuah kemahiran dalam mengkaji komunikasi bisa berorientasi kepada sejumlah disiplin ilmu. Disiplin ini bekerja pada tahapan lapangan dan analisis sekaligus, dan ke masa depan menuju ke arah multdisiplin dan interdisiplin Encyclopedia Brittanica, 2007. Kategori Definisi Komunikasi Mulyana 200561-69 mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi yang berbagai-bagai tersebut, ke dalam tiga kumpulan konsepsional, seperti uraian berikut A Definisi komunikasi sebagai tindakan satu arah. Sebuah komunikasi bisa difahami sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang atau lembaga kepada seseorang sekelompok orang lain, baik secara langsung bertatap muka maupun melalui media, seperti surat selebaran, koran, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses sejarah, sebenarnya kurang sesuai jika digunakan pada komunikasi bertatap muka. Namun tidaklah salah jika digunakan untuk komunikasi publik seperti berpidato yang tidak melibatkan tanya jawab. Definisi seperti ini mengisyaratkan bahwa komunikasi adalah aktivitas yang secara sengaja dilakukan seseorang dalam bentuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Komunikasi dianggap satu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan, untuk memenuhi keperluan komunikator. Misalnya menjelaskan sesuatu perkara kepada orang lain, atau memujuk untuk melakukan sesuatu. Contoh definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu tujuan yang dikemukakan para pakar komunikasi adalah sebagai berikut. 1 Menurut Everet M. Rogers komunikasi adalah proses bilamana sesebuah ide dialihkan dari sumber kepada seorang atau lebih penerima, dengan arah tujuan untuk mengubah tingkah laku. 2 Gerald R. Miller menyatakan bahwa komunikasi terjadi ketika sebuah sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima yang terlibat. 3 adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya ceritera, tidak terikat oleh waktu dan ruang. Parafrase pengertian tiga bentuk cerita rakyat ini lihat Danandjaja 198450-51. Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 5 Menurut Carld R. Miller komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan umumnya lambang-lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain komunkate. 4 Theodore M. Newcomb menyatakan bahwa Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai satu transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima. B Definisi komunikasi sebagai interaksi. Pandangan ini mempersamakan komunikasi dengan sebuah proses sebab dan akibat atau aksi dan reaksi, yang arahnya saling bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, sama ada lisan atau bukan lisan. Selepas itu, seorang penerima komunikasi bereaksi dengan memberi jawaban lisan atau bukan lisan, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima inforamsi balasan atau tindak balasan dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Contoh definisi komunikasi sebagai interaksi ini, adalah Shanon dan Weaver dalam Wiryanto, 2004, yang menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain, sama ada sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas kepada bentuk komunikasi lisan sahaja, tetapi juga melalui ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. C Definisi komunikasi sebagai transaksi. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamik, yang secara berkelanjutan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berasaskan konsep ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dipandang sebagai komunikator, yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap masa mereka bertukar pesan lisan dan bukan lisan. Beberapa definisi komunikasi yang sesuai dengan konsep transaksi adalah sebagai berikut. 1 Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. 2 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna. 3 William I. Gordon menyatakan bahwa komunikasi adalah sebuah transaksi dinamik yang membabitkan gagasan dan perasaan. 4 Donald Byker dan Loren J. Anderson menyatakan bahwa komunikasi adalah proses berbahagi informasi di antara dua orang atau lebih. Demikian uraian tentang definisi dan konsep komunikasi. Seterusnya dikaji tentang konsep fungsi komunikasi. Bagan1 Peristiwa Komunikasi Fungsi-fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi memperlihatkan arus gerakan yang seiring dengan perkembangan masyarakat atau individu. Komunikasi berfungsi berdasarkan keperluan pengguna atau individu yang berinteraksi. Oleh karena itu fungsi komunikasi bisa dikaitkan dengan ekspresi emosi, arahan, rujukan, puitis, fatik, dan metalinguitik yang berkaitan dengan bahasa Kob 199116. Secara umum fungsi komunikasi terdiri dari empat kategori utama, yaitu 1 fungsi Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 6 memberitahu, 2 fungsi mendidik, 3 memujuk khalayak mengubah pandangan, dan 4 untuk menghibur orang lain Kob dalam Saluddin, 2004. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan para pakar komunikasi, mereka mengemukakan fungsi kounikasi yang berbeda-beda, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih antara berbagai pendapat tersebut. Penulis akan mengulas fungsi komunikasi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, seperti berikut. Menurut seorang pakar komunikasi dari Indonesia, Mulyana 200012-54 komunikasi memiliki empat fungsi. 1 Fungsi komunikasi sebagai ekspresi eksistensi sosial. Fungsi ini mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari ketegangan dan tekanan sosial dan psikologis. Dalam konteks ini, komunikasi berfungsi sebagai pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita perolehi melalui informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Aspek-aspek konsep diri seperti jenis kelamin, agama, etnik, pendidikan, pengalaman, rupa fisik, kita temui pada diri kita melalui tindak balasan feed back orang lain komunikan dalam masyarakat yang menyatakan aspek-aspek itu, yang dilakukan melalui komunikasi. Selain itu, komunikasi berfungsi sebagai pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menyatakan dirinya ada. Bila kita berdiam diri, maka orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak ada. Pengamatan dalam ilmu komunikasi juga menunjukkan bahwa bila seorang anggota diskusi tidak berbicara sama sekali, orang lain segera beranggapan bahwa si pendiam itu tidak ada sama sekali. Mereka tidak meminta si pendiam itu memberi ulasan atau berbicara kepadanya. Bila kemudian si pendiam itu memutuskan berbicara, mereka memperhatikan dengan sedikit perhatian saja. Mereka menganggap si pendiam itu tidak berbicara. Respons kelompok yang demikian mungkin tidak akan terjadi bila sejak awal si pendiam membuat komentar dalam diskusi dan juga menggunakan pembicaraan untuk menyatakan eksistensi dirinya. Fungsi komunikasi juga adalah untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi keinginan biologis, seperti makan dan minum, dan juga untuk keperluan psikologis, seperti kesuksesan dan kebahagiaan. Melalui komunikasi pula kita bisa memenuhi keinginan sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati, dan kebencian. Melalui komunikasi kita bisa memenuhi berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkan antara perasaan yang satu dengan yang lainnya. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa ia dilakukan untuk pemenuhan kehendak diri untuk merasa terhibur, nyaman, dan tenteram dengan diri sendiri dan orang lain. Dua orang dapat berbicara berjam-jam dengan topik yang berganti-ganti tanpa mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pesan yang mereka tukarkan mungkin hal yang remeh-temeh namun mereka merasa senang. 2 Fungsi komunikasi sebagai sarana ekspresif. Erat kaitannya dengan fungsi komunikasi sebagai ekspresi sosial adalah komunikasi sebagai sarana ekspresif yang dapat dilakukan sendirian atau berkelompok. Komunikasi ekspresif tidak langsung bertujuan mempengaruhi orang lain, namun bisa diketahui sejauh komunikasi itu adalah wahana untuk menyampaikan perasaan emosi. Emosi dikomunikasikan melalui berbagai pesan bukan lisan. Perasaan senang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, duka, takut, geram, prihatin, marah dan benci bisa pula disampaikan melalui kata-kata, namun terutama dilakukan melalui komunikasi bukan lisan. Emosi juga dapat disalurklan melalui puisi, lagu, tarian, lukisan, pemberian bunga, drama, dan lainnya. Dalam fungsi ini, sistem estetika dalam sebuah masyarakat yang juga didukung oleh seniman dan filsuf secara individu juga bisa diekspresikan. Sistem estetika ini ada yang diekspresikan dan dikonsepkan dengan sangat rumit dan memiliki hukum-hukum dalaman dan luaran, namun ada pula yang dikonsepkan dan diekspresikan dengan sangat sederhana. 3 Fungsi komunikasi sebagai sarana ritual. Komunikasi sebagai sarana sosial biasanya dilakukan secara kolektif. Sebuah komunitas sering melakukan upacara-upacara berlaku sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang oleh para pakar antropologi disebut rites de Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 7 passages. Mulai dari upacara kelahiran, khitanan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Kini aktivitas olahraga pun menjadi komunikasi ritual, seperti Olimpiade, SEA Games, Asian Games, World Cup, Copa Amerika dan lainnya. Dalam upacara terdapat komunikasi lisan dan bukan lisan. 4 Fungsi komunikasi sebagai sarana instrumental. Dalam fungsi ini komunikasi mempunyai beberapa tujuan umum menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengubah perilaku, menggerakkan tindakan dan untuk menghibur. Kesemuanya tersebut fungsi tersebut pada prinsipnya adalah memujuk persuasif. Komunikasi yang bertujuan menerangkan to inform juga mengandung muatan persuasif dalam erti pembicara ingin pandangannya dipercayai, informasinya akurat dan layak diketahui. Komunikasi menghibur pun adalah bertujuan memujuk khalayak melupakan persoalan hidup yang merupakan tekanan sosialnya. Bagan 2 Fungsi Komunikasi Komunikasi Lisan Perbedaan penting antara komunikasi bukan lisan dan komunikasi lisan adalah lebih kepada masalah peringkat dibandingkan jenisnya. Tanda, signal, simbol dan ikon bisa saja pada suatu masa diverbalisasi, meskipun sebahagian besar masyarakat cenderung untuk menampilkannya dalam bentuk visual yang memiliki makna-makna ekspresi. Kinesiks dan proksemiks juga melibatkan vokalisasi sebagai pengiring fenomena komunikasi bukan lisan atau seuatu yang integral dengannya. Komunikasi lisan itu mereka persembahkan dalam bentuk meracau mengomel, kata-kata atau kalimat. Mereka memungsikan-nya untuk membantu ke komunikasi lebih jauh, yang biasanya secara fundamental adalah dalam bentuk komunikasi bukan lisan. Bagaimanapun bahasa memainkan peranan penting dalam dunia komunikasi. Ini juga didukung oleh kenyataan bahwa manusia lahir dianugerahi insting untuk berbahasa. Fenomena ini didukung pula oleh bayi bisa menangis tanpa diberi ajaran, dan bayi juga bisa melakukan vokal yang masih kasar. Beberapa ahli antropologi menyatakan bahwa dengan vokabuler kinesiks dan proksemiks, maka manusia membangun suatu bahasa. Masyarakat primitif misalnya membuat berbagai-bagai penemuan asli, termasuk bahasa, sebagai sebuah hasil keinginan untuk berkomunikasi sesamanya dalam konteks mempersatukan sumber-sumber intelektual dan fisiknya. Para peneliti lainnya mendukung adanya asal-usul yang sama Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 8 mengenai bahasa, termasuk vokalisasi dan aktivitas fisik, peniruan suara-suara alam, dan menyanyikan lagu-lagu. Pada dasawarsa 1920-an dua orang ahli antropologi dan linguistik Amerika Serikat, Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf memusatkan perhatian dengan menggunakan metode ekspresi yang ditemui di berbagai kebudayaan. Keduanya mendeskripsikan ciri-ciri utama dari bahasa yang terdapat pada masyarakat primitif. Keduanya juga melakukan penelitian yang penting mengenai bahasa ini. Kemudian keduanya menyatakan bahwa bahasa merefleksikan pandangan hidup dan mencerminkan sistem nilai setiap kebudayaan. Dengan demikian bahasa dapat dikatakan merefleksikan kebudayaan, atau dalam kata lain, masyarakat menemukan sendiri tata caranya untuk mengatakan apa yang ingin mereka katakan Encyclopedia Brittanica, 2007. Bagan 2 Komunikasi Lisan Bahasa juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Berbagai penelitian bahasa menemukan bahwa beberapa pengetahuan tentang bahasa dapat dipakai kepada berbagai kumpulan manusia tanpa modifikasi, artinya sebuah bahasa yang memiliki rumpun yang sama dengan bahasa lain, penggunanya dapat saling berkomunikasi, namun biasanya dengan menggunakan komunikasi bukan lisan atau nonverbal lainnya. Misalnya seorang pelajar antropologi linguistik bisa saja mendeskripsikan secara memadai dalam bahasa Inggris mengenai proposisi linguistik esoteris pada masyarakat primitif, namun juga ia bisa mendeskripsikan secara terperinci teknlogi dalam budaya Barat kepada orang lain. Pengetahuan seperti artifak dan bahasa dapat dipandang sebagai saluran universal dalam rangka hubungan antar manusia. Bahasa bagaimanapun dapat diklasifikasikan kepada empat kriteria fungsi, yaitu fungsi sebagai dasar informasi, fungsinya yang dinamik, fungsi emotif, dan fungsi estetika. Komunikasi informatif biasanya berkaitan dengan naratif aspek makna, fungsi dinamik bahasa berkaitan dengan transaksi disposisi seperti opini dan perilaku, fungsi emotif melibatkan ekspresi perasaan yang menyebabkan berbagai tindakan, dan fungsi estetis biasanya dihubungkan dengan kualitas puitika dalam berbahasa, gaya ekspresi berbahasa, dan lainnya. Bahasa memiliki hubungan dengan salah satu ekspresi manusia yaitu ketawa. Meskipun sebilangan besar vokal suara selain kata-kata biasanya dipandang sebagai bahagian dari pralinguistik, fenomena ketawa sebagai bentuk komunikasi adalah sebuah kategori tersendiri, yang biasanya dilawankan maknanya dengan menangis. Pakar etnologi abad ke-20, seperti Konrad Lorenz, berusaha untuk menghubungkan ketawa manusia dengan perilaku kelompok haiwan. Sementara itu ahli neurologi berkebangsaan Austria, Sigmund Freud manyatakan Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 9 bahwa ketawa adalah hasil dari atau berhubungan dengan pengenduran atau relaksasi dari ketegangan Encyclopedia Brittanica, 2007. Kemampuan berkomunikasi adalah pencapaian manusia yang paling berharga karena membuat manusia dapat berhubungan di antara satu dengan lainnya. Tanpa kebisaan ini bisa dibayangkan kesukaran yang dihadapi manusia untuk berhubung di antara satu dengan yang lain. Alat komunikasi yang paling dasar ialah bahasa. Melalui bahasa, manusia berhubung secara pertuturan dan tulisan. Kebisaan berbahasa membedakan manusia dengan makhluk-makhluk yang lain. Menurut seorang ahli filsafat Jerman, Jaspers, kebisaan berkomunikasi melalui bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling agung di dunia Saluddin, 200490. Dalam konteks seni pertunjukan Melayu misalnya, komunikasi lisan umumnya disajikan melalui nada, melodi, ritma, dan sejenisnya. Artinya ia sering diberikan gaya. Namun adakalanya ia juga dipersembahkan sesuai dengan bahasa sehari-hari. Hal ini dilakukan Menurut konteks seni persembahan yang dilibatkannya. Komunikasi lisan yang disajikan melalui melodi, biasanya akan Menuruti ulangan-ulangan bentuk melodi musik. Komunikasi lisan yang disajikan dalam bentuk pantun akan Menuruti aturan-aturan sebuah pantun, yaitu adanya pembayang dan maksud, yang masing-masing terdiri dari dua baris. Untuk teks yang menggunakan melodi, maka untuk dapat mengikuti panjang atau pendeknya melodi sering pula menambahi partikel-partikel atau suku kata di tempat-tempat tertentu dalam lirik lagu. Atau untuk memperpendek kata sesuai dengan melodi maka di antaranya adalah dengan mengucapkan suku kata tertentu sahaja dalam kata-kata. Tidak jarang pula komunikasi lisan dalam seni pertunjukan Melayu, dipergunakan untuk mendeskripsikan sesuatu keadaan di suatu tempat dan masa tertentu. Misalnya dalam teater wayang kulit dipergunakan tuk maha siku dalang untuk mendeskripsikan cerita atau keadaan sesebuah negeri yang menjadi tempat cerita yang dilakukan tersebut. Komunikasi lisan ini sering dipergunakan pada bagian prolog maupun epilog. Komunikasi Bukan Lisan Dalam proses komunikasi, biasanya menyampaikan sesebuah utusan melalui pertuturan atau tulisan. Ketika menyampaikan utusan tersebut, adakalanya kita meninggikan suara, mengorak senyuman ataupun menggunakan kedua belah tangan di pinggang. Adakalanya, hanya melambaikan tangan untuk memanggil adik, menunjukkan kepalan tangan kepada seorang rekan yang telah menyakiti hati ataupun hanya bermuram muka apabila menerima berita sedih. Walaupun nada suara, air muka atau isyarat tangan bukan merupakan satu kaedah menyampaikan utusan yang lazim seperti pertuturan atau tulisan, perbuatan ini ialah suatu aspek komunikasi yang penting Saluddin, 200492. Dalam komunikasi, nada suara, corak air muka, isyarat tangan dan isyarat-isyarat lain yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu maksud digolongkan sebagai komunikasi bukan lisan nonverbal communication. Komunikasi tanpa lisan ialah suatu aspek komunikasi yang penting. Secara tersendiri, komunikasi tanpa lisan bisa menggambarkan emosi, personaliti, tujuan dan juga status sosial seseorang individu. Jika digemblengkan bersama komunikasi lisan dan komunikasi bukan lisan mempunyai kemungkinan untuk meningkatkan keberkesanan penyampaian sesuatu utusan Rahim, 199392. Komunikasi bukan lisan merupakan tingkah laku yang simbolik tanpa tindakan dan tindak balas yang dipamerkan atau dilakukan oleh individu yang bisa dimengerti dan difahami oleh orang lain. Menurut Mc Auley sebahagian dari tingkah laku bukan lisan adalah bersifat naluri, manakala sebahagiannya diajarkan, manakala sebahagiannya ditiru saja Mc Auley, 199223. Sungguhpun terdapat perbedaan makna antara satu budaya dengan budaya yang lain di kalangan sebuah keluarga dengan keluarga lain tentang komunikasi bukan lisan ini, namun tidak dapat dinafikan wujud juga ciri-ciri yang bersifat universal. Petunjuk-petunjuk bukan lisan dapat dipahami dan ditafsirkan maknanya oleh pemerhati dari gerak dan orientasi badan, air muka, dan tingkah laku mata. Ekspresi anggota badan dapat memberi pesan kepada pemerhati Saluddin, 200493. Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 10 Hall menganggap bahwa komunikasi bukan lisan adalah sebagai komunikasi senyap atau dimensi tersembunyi. Pesan komunikasi bukan lisan dihantarkan melalui isyarat tangan, pergerakan badan, kinesik kesenyapan, jarak dan pergerakan mata. Meskipun komunikasi bukan lisan bersifat senyap tetapi ia merupakan iringan ujaran verbal yang amat berkesan Hall, 195925. Komunikasi bukan lisan menjadi sebahagian dari sistem, perlakuan dan komunikasi yang dipelajari. Dalam hal ini, komunikasi bukan lisan dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi manusia yang paling asas dan mudah diterima. Komunikasi bukan lisan ini merupakan bahasa yang dipraktikkan ketika kata-kata tidak cukup dan tiada berupaya menyampaikan hasrat yang diingini. Istilah komunikasi bukan lisan harus ditujukan untuk tingkah laku dan simbol-simbol budaya lain serta tanda yang berfungsi untuk menyampaikan pengerrtian budaya yang spesifik supaya dapat difahami dan dikongsi oleh mereka yang berada dalam kumpulan budaya yang sama. Damen lebih lanjut berpendapat bahwa konsep tingkah laku kinesik mendukung maksud pergerakan anggota badan manusia secara sistematik dan membawa tanda komunikasi. Menurut peraturan kinesiks clues, misalnya pergerakan badan yang menunjukkan hubungan antara tudingan jari dengan gelengan kepala menjadi lebih bermakna sekiranya gerakan itu mempunyai maksud tertentu. Whistel 1970972 pula menjelaskan bahwa tingkah laku kinesiks atau pergerakan badan termasuk juga mood dan kod komunikasi yang ekstensif adalah meliputi pergerakan seluruh bahagian badan, ekspresi wajah, pergerakan mata, pergerakan kepala, posisi badan dan pergerakan tangan. Morain 19781-23 menjelaskan bahwa elemen-elemen yang terkandung dalam komunikasi bukan lisan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu seperti yang diperturunkan berikut ini. a Bahasa badan yang mencakupi pergerakan, gerak-gerik, posisi badan, ekspresi wajah, renungan, sentuhan dan jarak. b Bahasa objek yang termasuk penggunaan corak, syarat, barang buatan manusia, pakaian dan hiasan pribadi untuk berinteraksi dengan orang lain. c Bahasa persekitaran lingkungan yang terdiri dari aspek-aspek warna, pencahayaan, seni bina, ruang, arah dan lingkungan alami. Aspek-aspek komunikasi bukan lisan seperti tersebut di atas memainkan peranan utama dalam sesebuah seni persembahan Melayu. Komunikasi bukan lisan ini terdapat sama ada dalam bidang musik atau bunyian, tarian serta teater. Dalam bidang muzik dipergunakan bunyi-bunyian yang merangkumi dimensi ruang dan waktu. Di sisi lain dalam tarian dipergunakan dimensi ruang, waktu dan tenaga. Sementara itu dalam teater dipergunakan keseluruhan unsur komunikasi, baik itu lisan atau bukan lisan yang mencakup seperti mimesis alam sekitar, busana, warna, gerak-geri, mimik muka dan lain-lainnya. Menurut Encyclopedia Brittanica 2007 ada enam komponen yang mendukung komunikasi bukan lisan, iaiu a signal, b tanda sign, dan c simbol atau lambang, d ikon, e gestur dan f proksemiks. Kesemuanya saling berhubungkait ketika proses komunikasi terjadi pada semua kebudayaan manusia. a Signal dapat dipandang sebagai sebuah interupsi di dalam sebuah lapangan transfer energi yang konstan. Sebagai contoh titik-titik dan garis terputus-putus, yang merupakan bentuk dari terbuka dan tertutupnya bidang elektromegnetik pada sirkuit telegraf. Interupsi penyelangan masa seperti itu tidak memerlukan konstruksi lapangan yang dibuat manusia; interupsi di alam misalnya desis pensil yang dituliskan pada kertas dalam ruang yang sunyi, atau suara kawah gunung berapi dapat memproduksi hasil yang sama berupa signal. Fungsi asas dari signal seperti itu adalah untuk melengkapi atau memberi perubahan terhadap faktor sebuah lingkungan alam untuk menarik perhatian dan mentrasfer makna. Sebuah sistem kode code yang berhubungan dengan interupsi kepada beberapa bentuk makna bahasa bisa dengan mudah membangun sesebuah vokabulari titik-titik yang kasar, garis-garis putus atau unsur audio dan artikulasi visual lainnya. Dengan demikian, berbagai interupsi memiliki makna yang penting, walau sekecil apapun, misalnya saja kehadiran seseorang di ruangan, tampak ia tidak sabar, setuju atau tak setuju dengan aspek lingkungan di ruangan, atau dia melakukan kritik terhadap situasi yang ada. Pengkodean yang merujuk kepada bahasa atau tulisan, sangat potensial untuk mengkomunikasikan berbagai gagasan. Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 11 b Sementara itu sign tanda biasanya kurang mengandung tujuan untuk mengembangkan kata-kata dibandingkan signal. Sebagian besar tanda ini berisikan jumlah makna yang lebih besar dibandingkan signal. Ashley Montagu seorang pakar antropologi, mendefinisikan tanda sign sebagi sebuah concrete denoter penunjuk konkrit yang mempunyai makna khas yang inheren, yang secara kasar memiliki analogi dengan kalimat berikut “Inilah dia, lakukanlah sesuatu terhadapnya!” Sign yang paling umum yang bisa kita jumpai sehari-hari dalam kehidupan ini adalah lukisan atau gambar, meskipun tubuh manusia seperti mengepalkan tinju, meregangkan lengan dan menggerakan tangan untuk memberhentikan, juga dapat dipandang sebagai sign. Perbedaan utama antara sign dan signal adalah bahwa sign seperti lencana polis terdiri dari makna-makna yang intrinsik; sedangkan signal seperti teriakan meminta tolong adalah lebih membentuk formula makna-makna ekstrinsik. Perbedaan-perbedaan itu selalu diilustrasikan oleh pengamatan terhadap berbagai tipe haiwan yang merespons signal ketika para pelatih atau pawang melatih haiwan biasanya anjing atau lumba-lumba. Semua kebudayaan masyarakat manusia di dunia menggunakan sign untuk menympaikan pesan sederhana. Makna sign dapat bergantung dari bentuk, susunan, warna atau lokasinya. Di Amerika Syarikat, tanda-tanda trafik, uniform, lencana badge dan gunting pangkas rambut mengandungi aspek-aspek tanda tersebut. Ringkasnya, berbagai leksikon tanda membentuk vokabulari yang kaya untuk mewarnai dunia komunikasi Encyclopedia Brittanica, 2007. c Kemudian unsur komunikasi bukan lisan yang ketiga adalah simbol atau lambang. Simbol ini yang paling sulit utuk didefinisikan, sebab tidak sama seperti signal atau tanda, simbol sangat tergantung kepada persepsi individu atau kumpulan manusia terhadap dunia. Simbol ini hadir untuk mengisi kapasiti pengetahuan manusia yang abstrak sebagai salah satu fungsi simbol, untuk mendefinisikan simbol dalam konteks yang lebih nyata. Simbol bisa didefinisikan sebagai sarana device yang dapat membuat abstraksi. Berbagai abstraksi dari nilai-nilai yang diserap dan difikirkan masyarakat, merupakan denyut dari simbolisme. Dalam prosesnya, selari dengan pendapat filsuf British, Alfred North Whitehead, bahwa berbagai komponen minda manusia mengalami kesedaran, kepercayaan, emosi dan menggunakan berbagai komponen pengalaman hidupnya. Menurut Whitehead simbol adalah analogi atau metafora yang bisa sahaja ditulis atau diucapkan atau juga berupa objek-objek visual yang membetuk berbagai kualitas nyata, kemudian membuatnya menjadi penting atau bernilai, melalui simbolisasi itu sendiri. Setiap masyarakat di dunia ini memiliki sistem simbolya sendiri. Setiap sistem simbol merefleksikan logika kebudayaan yang spesifik. Setiap simbol berfungsi untuk mengkomunikasikan informasi antara anggota masyarakat dalam kebudayaan itu utuk menafsirkannya secara sama. Ini lebih dalam maknanya dibandingkan dengan komunikasi melalui bahasa konvensioanl. Contoh-contoh simbol adalah cincin kahwin, lukisan totem, tattoo dan lainnya. d Ikon, adalah sekelompok aspek komunikasi yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan simbol. Ikon ini merupakan sekumpulan simbol interaktif, seperti Gedung Putih di Washington, sebuah upacara penguburan atau lukisan yang dihasilkan oleh seorang pelukis beraliran impresionisme. Walaupun dalam contoh-contoh tersebut ada kecenderungan untuk memisahkan ikon dengan simbol-simbol individual, namun komunikasi simbolik biasanya berhubungan dengan semua bentuk aktivitas manusia, yang biasanya secara tidak disedari dan dipergunakan oleh sebilangan besar masyarakat sebagai aspek paling penting dalam komunikasi. Dengan pengakuan dan penghargaan bahwa bahasa, tulisan, bilangan adalah sebagai penyusun metafora simbolik, yang juga memiliki peranan dalam dunia sains, matematika, sastra, dan seni. e Gestur. Para aktor dan penari profesional mengetahui bahwa sejak zaman antik gestur tubuh bisa menghasilkan vokabulari komunikasi, dengan penekanan yang berbeda-beda untuk setiap kebudayaan. Beberapa ilmuwan Amerika Syarikat mencuba mengembangkan vokabulari bahasa tubuh body language, yang disebut kinesiks. Hasil penelitian mereka adalah bahwa gestur dalam kebudayaan Amerika telah dikenalkan secara terperinci oleh François Delsarte, seorang guru pantomim dan senaman gimnastik dari Perancis abad ke-19, Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 12 yang mendeskripsikan bahasa yang kompleks melalui wajah dan posisi tubuh untuk tujuan teater. f Proksemiks, secara lebih umum, kepentingan kajian silang budaya adalah teori-teori yang melibatkan kajian proksemiks yang dikembangkan oleh pakar antropologi Amerika Serikat, Edward Hall. Proksemiks melibatkan cara bagaimana masyarakat dalam berbagai-bagai kebudayaan yang berbeda menggunakan waktu dan ruangnya, juga posisi tubuh dan faktor-faktor lain untuk tujuan komunikasi. Hall menunjukkan adanya bahasa diam “silent language” pada komunikasi bukan lisan, terdiri dari interaksi tertentu secara budaya, seperti jarak fizikal atau ketertutupan antar individu, respons tubuh, persepsi terhadap situasi sosial dan waktu, yang menghasilkan komunikasi dalam kondisi yang berbeda. Degan membandingkan pola-pola perilaku dari kelas sosial yang berbeda dan hubungan yang bervariasi, Hall mengelaborasi dan mengkodifikasikan sejumlah prinsip umum, yang mendemons-trasikan bagaimana jenis-jenis komunikasi bukan lisan terjadi. Kajian proksemiks melakukan apa yang jarang menjadi perhatian utama ahli bahasa dan simbol Encyclopedia Brittanica, 2007. Demikian konsep mengenai komunikasi dan aspek-aspek yang berhubungkait dengannya. Seterusnya dikaji definisi dan konsep seni persembahan, kerana lagu dan tari adalah termasuk ke dalam seni persembahan. Bagan 3 Komunikasi Bukan Lisan Penutup Demikian uraian secara sederhana apa itu komunikasi, bagaimana didekati dengan disiplin ilmu yang disebut komunikasi. Selain itu, komunikasi itu secara umum terdiri dari dua bentuk, yakni komunikasi lisan yang berdasar kepada bahasa dan komunikasi bukan lisan, yang bergantung kepada semua hal yang bukan bahasa. Komunikasi juga memiliki berbagai fungsi dalam kebudayaan manusia, seperti merubah pandangan, memujuk, hiburan, mendorong, mengajar mendidik, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Ajid Che Kob, Farid Mohd, dan Ramli Saleh, 1987. Pemakaian Kod dan Refleksi Sosial dalam Masyarakat Melayu. Kuala Lumpur Universiti Kebangsaan Malaysia. Ajid Che Kob, 2006. “Gah Bahasa dan Pelestarian Bahasa Melayu.” Kertas Kerja yang dibentangkan semasa Persidangan Antarabangsa Pengajian Melayu. Deddy Mulyana, 1988. Islam di Amerika Suka Duka Menegakkan Agama. Bandung Pustaka. Deddy Mulyana, 1999. Nuansa-nuansa Komunikasi Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung Rosdakarya. Muhammad Takari, 2019. “Memahami Ilmu Komunikasi.” Tanjungbalai Asahan Dirjen Imigrasi 13 Deddy Mulyana, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung Remaja Rosdakarya DeFleur., Melvin L., 1985. Understanding Mass Communication. Boston Houghton Mifflin Company. Encyclopaedia Brittanica, 1997. London. Ensiklopedia Malaysiana. 1996. Kuala Lumpur Anzagain. Hall, 1968, A History of South-East Asia, St. Martin's Press, New York. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Hall, Sejarah Asia Tenggara, 1988, diterjemahkan oleh Soewasha dan terjemahan disunting oleh M. Habib Mustopo, Surabaya Usaha Nasional. Hall, 1959. The Silent Language. Greenwich, Connecticut Fawcett. James Danandjaja, 1984. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta Grafiti Pers. John Locke, 1975. “An Essay Concerning Human Understanding,” suntingan Peter Nidditch, Oxford Clarendon Press. Kamus Am. 1995. Kuala Lumpur Fajar Bakti. Kamus Ensiklopedia. 1997. Kuala Lumpur Fajar bakti. Littlejohn, 1992. Theories of Human Communication. Ed ke-4. Belmont, California Wadsworth Publishing Company. Littlejohn, Stephen W., 2002. Theories of Human Communication. USA Wadsworth Group Locke, John, 1975. An Essay Concerning Human Understanding. New York Barnes Book. Malinowski, 1987. “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antroplologi I Koentjaraningrat ed., Jakarta Universitas Indonesia Press. Mc Kie, 1937. This was Singapore. London Robert Hole Ltd. Mc Quail, Denis, 1989. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Terj. Agus Dharma dan Aminuddin Ram. Jakarta Penerbit Erlangga. McQuail, Denis, 1987. Mass communication Theory An introduction. Cetak ulang. London Sage. Mohd Rosli bin Saludin, 2004. Teromba sebagai Alat Komunikasi dalam Kepimpinan Adat Perpatih. Kuala Lumpur Disertasi Jabatan Pengajian Media, Universiti Malaya. Muhd Mansur Abdullah, 1998. Kaunseling Teori, Proses dan Keadah. Kuala Lumpur Penerbit Fajar Bakti. Muhd Mansur Abdullah, 1998. Komunikasi dalam Pengurusan. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka. Onong U. Effendy, 1988. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remadja Rosdakarya, Bandung. Onong UChjana Effendy. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung Mandar Maju. Samsuddin A. Rahim. 1993. Komunikasi Asas. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka. Naquib Al-Attas, 1969. Preliminary Statement on General Theory of the Islamization of the Malay-Indonesia Archipelago. Kuala Lumpur Dewan Bahasa dan Pustaka. Syed Arbi Idid, 1976. A Content Analysis of Development News within and Outside Malaysia as Reported by Four of its English-language newspapers. Madison University Wisconsin. Ulack, Richard, 2007. Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago Encyclopædia Britannica. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Syed Arabi IdidXerographic copy of typescript. Thesis of Wisconsin, Madison. Includes bibliographical references leaves 80-85.Understanding Mass Communication. Boston Houghton Mifflin Company. Encyclopaedia Brittanica, 1997. London. Ensiklopedia MalaysianaDeddy MulyanaDeddy Mulyana, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung Remaja Rosdakarya DeFleur., Melvin L., 1985. Understanding Mass Communication. Boston Houghton Mifflin Company. Encyclopaedia Brittanica, 1997. London. Ensiklopedia Malaysiana. 1996. Kuala Lumpur Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lainJames DanandjajaJames Danandjaja, 1984. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta Grafiti Lumpur Fajar BaktiKamus AmKamus Am. 1995. Kuala Lumpur Fajar Essay Concerning Human UnderstandingStephen W LittlejohnLittlejohn, Stephen W., 2002. Theories of Human Communication. USA Wadsworth Group Locke, John, 1975. An Essay Concerning Human Understanding. New York Barnes Book.
Aristotelesmenerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan; DAFTAR PUSTAKA. Cruden dan Sherman, dalam bukunya, 1976, Personel Management.

DAFTARISI Halaman lebih besar tentang hubungan timbal balik melalui perubahan tingkah laku sehat TINJAUAN PUSTAKA Peranan komunikasi bagi perawat sangat besar sekali untuk lebih mengembangkan kepribadian serta untuk kelancaran pelaksanaan tugas sehari- hari.Menurut Kariyoso Ada 4 (empat) keharusan bagi perawat dalam serangkaian

DAFTARPUSTAKA Afrijal dan Ramdahani. 2016. Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar di BEI. Jurnal STIE MDP. Vol.1:1-10 Karyoto. 2017. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
DAFTARPUSTAKA Aida, Noor, “Analisis Buku Ajar Buku Teks Tematik 5 di Kelas V SD/MI Terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, 2019. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
61DAFTAR PUSTAKA Romli, Khomsahrial. 2016. KOMUNIKASI MASSA.Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi. Kriyantono, Rachmat. 2014. TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI : Disertai DAFTARPUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Aru Rorim F, Muslicah E.W, Enny Istanti, 2017, “Pengaruh Kemampuan Kerja, Beban Kerja dan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. White Cement Balongbendo”, Jurnal Manajemen Branchmark, Vol. 3 Issue 3. qoJX.
  • j38om4cd3h.pages.dev/88
  • j38om4cd3h.pages.dev/99
  • j38om4cd3h.pages.dev/26
  • j38om4cd3h.pages.dev/139
  • j38om4cd3h.pages.dev/58
  • j38om4cd3h.pages.dev/133
  • j38om4cd3h.pages.dev/73
  • j38om4cd3h.pages.dev/392
  • j38om4cd3h.pages.dev/274
  • daftar pustaka tentang komunikasi